CARA BERTERNAK KELINCI


  1. Jika kita ingin memelihara atau beternak kelinci mulai dari anakan maka sebiknya kandang yang kita sediakan adalah kandang baterani yang diberi litter.
  2. Namun jika kita langsung membeli indukan atau kelinci dewasa, maka cukup dibangun kandang baterai saja.
  3. Ukuran box baterai kandang leinci yang bisa digunakan untuk semua jenis kelinci 70 x 50 x 60 cm. (panjang x lebar x tinggi). Dan ini bisa memuat 5 ekor kelinci penggemukan. Namun jika kita ingin megembang biakkan maka dalam satu box kandang cukup diisi dengan sepasang kelinci saja.
  4. Siapkan pakan atau makanan kelinci. Jika ingin praktis cukup membeli pelet makanan kelinci dan ditambahkan dengan sedikit hijauan makanan ternak yang cocok untuk kelinci. Adapun beberapa hijauan yang cocok untuk makanan kelinci; leguminoseae (daun kacang-kacangan), sayuran (kangkung dan wortel), rumput unggul yang masih muda, daun ubi (baik umbi jalar maupun ketela). selengkapnya lihat di sini.
  5. Sebaiknya dalam kandang diberi penerangan lampu listrik
  6. Obat-obatan yang harus selalu siap sedia yang paling utama adalah vitamin C dan antibiotik.
  7. Kontrol untuk kelinci dewasa cukup 2 kali sehari sekali di pagi hari dan sekali di sore hari. Kontrol dilakukan sekalian memberi makanan kelinci. Sedangakan untuk anak kelinci sebaiknya dikontrol sesering mungkin.

Senin, 02 Desember 2013

Perbedaan Kelinci Jantan dan Kelinci Betina

“Mas, aku mau beli kelinci Angora 1 ekor dong buat pasangan kelinciku dirumah”, seorang hobiis membuka obrolan di BBM dengan kalimat seperti itu setelah kami mengkonfirm BBM invited-nya. “Emang kelinci mba yang dirumah jantan atau betina, umur berapa kira-kira?, jawab kami dengan pertanyaan lagi. “Nah, itu dia aku ga tau jenis kelamin ama umurnya, soalnya kelincinya dikasih sodara dan dia ga ngasih informasi apa-apa” *tepakjidat*.
Kami yakin bukan hanya mba S**N diatas saja yang mengalami hal seperti itu, bingung menentukan jenis kelamin kelinci dan perkiraan umurnya, hehehe…

Penentuan jenis kelamin kelinci pada saat kelinci masih kecil memang agak sulit dilakukan jika tidak memerlukan keterampilan khusus. Selain bentuknya yang masih kecil sehingga sulit diamati, kelinci yang masih kecil ( 2-3 bln ) biasanya cenderung aktif/agresif ketika badannya diangkat, dibalikan tubuhnya untuk proses pengamatan. Seringnya sih kelinci mungil ini akan meronta-ronta, iya gaaa? Ga percaya, silahkan dicoba gaaan… Namun dengan sedikit kesabaran dan kasih sayang biasanya kelinci kecil ( anakan ) bisa tenang ketika kita melakukan pengamatan alat kelaminnya. Belai dan usap dengan lembut seluruh tubuh bagian atasnya terutama bagian kepala dan telinga. Dengan cara seperti ini biasanya kelinci akan relax dan relatif lebih tenang ketika tubuhnya kita angkat dan kita amati alat kelaminnya.
Jantan atau betina jenis kelamin kelinci bisa diamati langsung dengan menelaah ke bagian perut bawah dekat dengan anus. Letak persisnya jika dirunut dari bagian belakang bawah ke depan sebagai berikut : ekor, anus, alat kelamin. Jadi, hati-hati salah mengamati alat kelamin kelinci karena bisa jadi lokasi yang kita lihat salah ( anus ) karena akan terlihat sama antara jantan dan betina pada bagian ini. Berikut gambar alat kelamin pada kelinci sebagai pembanding ketika kita melakukan pengamatan jenis kelamin pada kelinci kesayangan.
Alat Kelamin Jantan

Alat Kelamin Betina

Sedikit berbagi, mudah-mudahan bisa bermanfaat info dan gambar diatas buat seluruh pecinta kelinci. Jadi, ga bingung lagi kan sekarang nentuin jenis kelamin kelinci kesayangan :)

Kelinci Hias vs Kelinci Pedaging


Kelinci yang banyak ditemukan sekarang ini bisa kita bedakan dari peruntukaannya. Kelinci yang dipelihara untuk diambil dagingnya sebagai bahan makanan olahan ( sate, gulai, nugget, sosis, dll ) adalah jenis kelinci yang mempunyai bobot tubuh dan daging yang besar. Kelinci jenis New Zealand, Flemish Giant ( berkembang menjadi kelinci hias ) dan kelinci silangan lokal biasanya dibudidayakan untuk disembelih dan dimanfaatkan dagingnya. Jenis kelinci pedaging mempunyai bobot tubuh yang lebih besar dari kelinci lainnya yaitu sekitar 4kg-12kg per ekor.

Jangan kaget kalau ada kelinci yang bobotnya mencapai 12kg, Flemish Giant ( FG ) nama jenis kelincinya. Bahkan kelinci jenis FG ini ada yang mencapai bobot 20kg ( belum pernah liat juga seh aslinya seperti apa ). Yang kami pelihara, FG memiliki bobot 4kg-6kg berusia sekitar 8-12 bulan. Besarnya bobot dan susunan tulangnya yang kokoh membuat kelinci FG ini terlihat gagah dan montok. Oleh karena itu dalam pemeliharaannya harus diimbangi dengan konstruksi dan jenis bahan kandang yang kuat. Terlebih untuk kandang yang digunakan untuk kawin kelinci, benar-benar harus dipastikan kuat karena akan terjadi “guncangan hebat” saat perkawinan berlangsung.

Jenis kelinci yang dikelompokkan kedalam jenis kelinci hias adalah kelinci yang memiliki bentuk indah, lucu dan unik. Bentuk kelinci hias yang indah, lucu dan unik ini diperoleh dari jenis panjang/pendek bulunya, jenis warna bulunya ( corak warna, spot warna, kombinasi warna ) dan bentuk tubuhnya ( mungil/bulat/lonjong ). Pada umumnya secara kasat mata dapat dikenali kelinci hias sebagai kelinci yang bagus adalah kelinci jenis Angora. Orang awam dapat dengan mudah mengetahui jenis kelinci ini dari panjang bulunya. Selain itu kata “Angora” sudah sangat familiar ditelinga masyarakat Indonesia sebagai jenis hewan berbulu panjang yang jinak dan lucu ( kucing Angora ). Sungguh masih banyak keindahan, kelucuan dan keunikan dari berbagai jenis kelinci hias lainnya yang belum disayangi oleh kebanyakan orang karena belum dikenal secara luas. Seperti pepatah mengatakan : ” tak kenal maka tak sayang “. Jika hanya kenal Angora maka ” hanya Angora yang disayang” :) .

Asal-Usul Kelinci


Kelinci, siapa yang tidak kenal hewan lucu dan menggemaskan ini. Pada awal penemuannya, kelinci hanyalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa – itu kata wikipedia loh, ane kebetulan belum lahir waktu itu :) . Pada perkembangannya, sekitar tahun 1900an, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha yang dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae ( jenis Pika yang pandai bersiul ) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu ).

Udahlah ga usah terlalu serius ngurusin istilah ordo, family, species nya, biar itu urusan ahli biologi ajah, ntar malah puyeng :) .
Tau ga hewan ini kenapa disebut kelinci ??? Ktanya sih dulu none ama sinyoh Belanda nyebut hewan ini dengan sebutan konijntje. Ga jauh-jauh amat sih artinya “anak kelinci”. Nah berarti di Indonesia sudah mengenal kelinci dari zaman kolonial, padahal di Pulau Sumatera ada satu spesies asli kelinci sumatera ( Nesolagus netscheri ) yang baru ditemukan pada tahun 1972.
Kelinci secara umum terbagi 2 yaitu kelinci bebas dan kelinci peliharaan. Yang termasuk kelinci bebas adalah terwelu dan kelinci liar, sekedar nambah info aja. Klo kelinci peliharaan, itu dia yang biasa kita pelihara baik itu kelinci pedaging maupun kelinci hias.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar